Dalam beberapa waktu terakhir ini, pemberitaan tentang perubahan pola fikir beberapa elit PKS mencuat ke permukaan. Sebagian merupakan panda...
Dalam beberapa waktu terakhir ini, pemberitaan tentang perubahan pola fikir beberapa elit PKS mencuat ke permukaan. Sebagian merupakan pandangan para analis, sebagian lagi muncul dari kader PKS sendiri. Substansinya tentulah menyangkut dinamika yang terjadi di PKS.
Ada pandangan bahwa paradigma berpartai PKS yang sejatinya partai dakwah, berubah drastis menjadi pragmatis-oportunis. Nama seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah disebut-sebut sebagai kelompok dengan label pragmatis-oprtunis.
Selebihnya, ada kelompok yang masih memegang khittah perjuangan PKS sebagai partai dakwah, seperti Ustadz Abu Ridho, Ustadz Daud Rasyid, dan beberapa nama lainnya.
Untuk mengkonfirmasi perihal gugatan kader PKS atas perubahan paradigma beberapa elit PKS, INILAH.COM, mewawancarai Wakil Sekjen DPP PKS Fahri Hamzah. Fahri juga disebut-sebut termasuk elit PKS yang berubah menjadi borjuis.
Menyikapi tudingan itu Fahri langsung membantah. "Di PKS tidak ada budaya tuduh-menuduh," cetus Fahri. Apa sikap DPP atas tudingan para kader yang membuka borok internal partai? Bagaimana respons Fahri yang disebut-sebut berubah menjadi borjuis? Berikut ini wawancaranya:
Bagaimana Anda menyikapi tuduhan bahwa kader PKS saat ini telah berubah sikap menjadi borjuis dari yang sebelumnya penuh dengan kesahajaan?
Siapa yang nuduh?
Ada kader PKS yg menyebutkan demikian. Sebut saja Umar Hamdani, kader PKS dari Ciputat Tangerang.
Itulah, banyak yang mengaku kader, tapi gak ada dalam struktur. Di PKS kami tidak ada budaya saling tuduh. Yang ada tabayyun. Dan kami menghargai proses hukum.
Kalau ada yang mendapat rezeki, malah kita bersyukur, karena Allah telah meringankan bebannya. Kalau ada yg korupsi, dilaporkan ke KPK. Jadi tidak ada budaya ‘lempar batu sembunyi tangan’. Ini bukan kebiasaan kader PKS.
Jadi apa tindakan DPP PKS atas orang-orang yang mengaku kader tersebut?
Kita serahkan urusan fitnah ini kepada Allah. Kami hanya berusaha melakukan yang terbaik bagi masyarakat dengan komitmen bersih, peduli, dan profesional. Sekarang perolehan suara PKS baru 7,3%. Banyak sekali harapan. Kami berharap bisa berbuat lebih banyak di masa yang akan datang. Semoga masyarakat terus memberikan dukungan
(inilah.com)
Ada pandangan bahwa paradigma berpartai PKS yang sejatinya partai dakwah, berubah drastis menjadi pragmatis-oportunis. Nama seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah disebut-sebut sebagai kelompok dengan label pragmatis-oprtunis.
Selebihnya, ada kelompok yang masih memegang khittah perjuangan PKS sebagai partai dakwah, seperti Ustadz Abu Ridho, Ustadz Daud Rasyid, dan beberapa nama lainnya.
Untuk mengkonfirmasi perihal gugatan kader PKS atas perubahan paradigma beberapa elit PKS, INILAH.COM, mewawancarai Wakil Sekjen DPP PKS Fahri Hamzah. Fahri juga disebut-sebut termasuk elit PKS yang berubah menjadi borjuis.
Menyikapi tudingan itu Fahri langsung membantah. "Di PKS tidak ada budaya tuduh-menuduh," cetus Fahri. Apa sikap DPP atas tudingan para kader yang membuka borok internal partai? Bagaimana respons Fahri yang disebut-sebut berubah menjadi borjuis? Berikut ini wawancaranya:
Bagaimana Anda menyikapi tuduhan bahwa kader PKS saat ini telah berubah sikap menjadi borjuis dari yang sebelumnya penuh dengan kesahajaan?
Siapa yang nuduh?
Ada kader PKS yg menyebutkan demikian. Sebut saja Umar Hamdani, kader PKS dari Ciputat Tangerang.
Itulah, banyak yang mengaku kader, tapi gak ada dalam struktur. Di PKS kami tidak ada budaya saling tuduh. Yang ada tabayyun. Dan kami menghargai proses hukum.
Kalau ada yang mendapat rezeki, malah kita bersyukur, karena Allah telah meringankan bebannya. Kalau ada yg korupsi, dilaporkan ke KPK. Jadi tidak ada budaya ‘lempar batu sembunyi tangan’. Ini bukan kebiasaan kader PKS.
Jadi apa tindakan DPP PKS atas orang-orang yang mengaku kader tersebut?
Kita serahkan urusan fitnah ini kepada Allah. Kami hanya berusaha melakukan yang terbaik bagi masyarakat dengan komitmen bersih, peduli, dan profesional. Sekarang perolehan suara PKS baru 7,3%. Banyak sekali harapan. Kami berharap bisa berbuat lebih banyak di masa yang akan datang. Semoga masyarakat terus memberikan dukungan
(inilah.com)
COMMENTS