Hidayat Nur Wahid Melirik Sejarah

Pemimpin muda bakal meraih peluang sejarah memimpin Indonesia. Salah satu syaratnya, ia berpasangan dengan calon presiden dari generasi tua....

Pemimpin muda bakal meraih peluang sejarah memimpin Indonesia. Salah satu syaratnya, ia berpasangan dengan calon presiden dari generasi tua. Lalu, siapakah para pemimpin muda itu? Peluang besar ada pada Hidayat Nur Wahid.

Survei Reform Institute menunjukkan nama-nama sosok muda itu antara lain Adhyaksa Dault, Hidayat Nur Wahid, dan Tifatul Sembiring dari PKS. Dari PDI Perjuangan muncul nama Pramono Anung Wibowo dan Budiman Sujatmiko. Juga, Sutrisno Bachir dari PAN.

Nama-nama tersebut adalah mereka yang berusia 40-an tahun. Daftar nama itu masih panjang. Ada pula M Fadjroel Rachman, Yenny Wahid, Rizal Mallarangeng dan Dede Yusuf. Dari Partai Golkar, mencuat pula nama politisi Priyo Budi Santoso dan Yudi Chrisnandi.

Di antara nama-nama tersebut, figur-figur dari Partai Keadilan Sejahtera memiliki kans yang besar. Kecuali memiliki basis dukungan politik yang kuat, Nur Wahid, Adhyaksa, atau Tifatul cenderung lebih teruji ketimbang nama-nama lainnya.

Kini tergantung dari kesadaran para pemimpin nasional dari generasi tua sendiri mengenai penting atau tidaknya sosok muda dan segar sebagai pendamping mereka. Tentu, semua itu didasari kalkulasi strategis.

Kalkulasi itu merujuk pada beberapa faktor. Pertama, untuk pertama kali dalam pemilihan presiden langsung pasca reformasi, jumlah pemilih muda dan remaja mencapai 60% dari total pemilih di Indonesia.

Para elite politik harus sadar bahwa untuk pertama kali dalam pemilihan presiden nanti, kaum muda dan remaja menjadi mayoritas dari total pemilih kini sudah melek politik.

“Sayang jika mereka hanya menjadi golongan putih karena tidak melihat ada figur muda yang representatif dan trampil,” kata Yudi Latif PhD, pengamat politik dari Reform Institute.

Kedua, pentingnya regenerasi kepemimpinan yang mutlak dibutuhkan untuk kesinambungan tongkat estafet kepemimpinan nasional. Hal ini krusial dalam menghadapi masalah domestik dan era globalisasi yang menebarkan berbagai masalah dan tantangan bagi negara yang plural, lemah, dan sangat luas seperti Indonesia.

Ketiga, pemilihan sosok muda sebagai pendidikan dan pembelajaran politik bagi bangsa ini untuk mencari calon-calon pemimpin yang tangguh, bisa dipercaya, dan mumpuni. Semboyan yang muda yang bisa melakukan perubahan memang harus mulai dikedepankan.

Merujuk perspektif Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, setidaknya ada lima pertimbangan bagi seorang capres saat memilih cawapres. Tiga alasan pertama adalah untuk meningkatkan popularitas, memperkuat posisi di parlemen, dan memperkuat dana kampanye. Dua alasan lain adalah kecocokan pribadi dan latar belakang serta pertimbangan mesin politik yang kuat.

Tentang hal ini, para pengamat melihat pandangan Qodari tidak harus dipahami secara kaku dan mutlak-mutlakan. Ini berlaku untuk PDI-P dan parpol lain. Pasalnya, Qodari sendiri bersikap luwes. Dalam arti, pertimbangan itu bersifat fleksibel, lentur.

Survei Reform Institute menegaskan kembali pekan ini bahwa pasangan presiden dan wakil presiden yang diharapkan masyarakat akan lahir dalam Pemilihan Umum 2009 adalah gabungan antara generasi tua dan muda atau perpaduan figur berusia di atas 50 tahun dan di bawah 50 tahun.

Berdasarkan survei Reform Institute, responden yang menghendaki pasangan presiden merupakan gabungan antara generasi muda dan tua sebanyak 68,88%. Sementara itu, yang menginginkan pasangan dari generasi tua hanya sekitar 17,79%, sedangkan yang menghendaki keduanya dari generasi muda hanya 12,13%.

Hal tersebut merupakan kesimpulan survei nasional yang dilakukan Reform Institute pada bulan November-Desember 2008 terhadap 2.500 responden. Penyebaran responden diambil secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk tiap provinsi, jenis kelamin, dan wilayah tinggal penduduk di pedesaan dan perkotaan.

Yudi Latief dan peneliti Reform Institute, Kholid Novianto, menyampaikan dalam survei ini juga terungkap mayoritas responden, 65,7%, menginginkan pemimpin baru, sedangkan yang tidak menginginkan hanya 32,32%.

Namun, ketika ditanyakan siapa presiden yang akan dipilih apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini, jawabannya tetap didominasi tokoh yang berusia 50 tahun ke atas. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono (42,18%), Megawati Soekarnoputri (16,67%), Sultan Hamengku Buwono X (10,48%), Prabowo Subianto (7,88%), dan Wiranto (4,33%).

Dengan mencorongnya kans pemimpin muda sebagai cawapres, atas dasar survei Reform Institute itu, maka peluang bagi orang muda tampil memimpin Indonesia pada pilpres 2009, menjadi sangat terbuka.(inilah.com)

COMMENTS

Nama

Artikel,1,Berita Cabang,2,Berita Daerah,6,Berita Media,7,Berita Pusat,10,Berita Wilayah,5,Figur,6,
ltr
item
PKS KARANGDOWO: Hidayat Nur Wahid Melirik Sejarah
Hidayat Nur Wahid Melirik Sejarah
PKS KARANGDOWO
https://pks-karangdowo.blogspot.com/2009/01/hidayat-nur-wahid-melirik-sejarah.html
https://pks-karangdowo.blogspot.com/
https://pks-karangdowo.blogspot.com/
https://pks-karangdowo.blogspot.com/2009/01/hidayat-nur-wahid-melirik-sejarah.html
true
1719424820964841868
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy