Anggota Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid meminta kepada kadernya untuk mewaspadai teror menjelang pencontrengan selama masa tenang. Untuk...
Anggota Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid meminta kepada kadernya untuk mewaspadai teror menjelang pencontrengan selama masa tenang. Untuk mencegah itu, ia meminta seluruh kadernya mewaspadai dan mengawasinya.
"Tiga hari massa tenang ada tiga bentuk aksi teror yang harus diwaspadai masyarakat ," kata Hidayat Nurwahid, saat kampanye putaran terakhir PKS di Surabaya, Minggu (5/4).
Menurutnya aksi teror pertama adalah politik uang yang dilakukan oleh caleg dan parpol dengan membeli suara rakyat. Politik uang, menurutnya, banyak dilakukan di masyarakat pedesaan dengan diam-diam agar warga memilih caleg dan parpol.
Aksi teror kedua adalah aksi manipulasi data pemilih yaitu DPT atau kasus lainnya. Hidayat mencohtohkan sejumlah kasus yang sering dimuat di media massa sudah mulai jelas siapa saja yang membuat teror tersebut.
"Untuk mencegah tindakan tersebut dan tidak terjdi manipulasi data seluruh kader PKS harus mengawasi mulai masa tenang hingga pencontrengan," kata Ketua MPR ini.
Selain itu juga aksi intimidasi berupa penghasutan, fitnah, dan sebagainya yang dapat merugikan partai lainnya. “Mestinya hari tenang tersebut adalah untuk merenung dan berpikir serta menyerap iklan kampanye yang ada di media untuk menjadi acuan dan menentukan pilihan,” papar manta Presiden PKS ini.
sumber;inilah.com/05/04/2009 - 12:46
"Tiga hari massa tenang ada tiga bentuk aksi teror yang harus diwaspadai masyarakat ," kata Hidayat Nurwahid, saat kampanye putaran terakhir PKS di Surabaya, Minggu (5/4).
Menurutnya aksi teror pertama adalah politik uang yang dilakukan oleh caleg dan parpol dengan membeli suara rakyat. Politik uang, menurutnya, banyak dilakukan di masyarakat pedesaan dengan diam-diam agar warga memilih caleg dan parpol.
Aksi teror kedua adalah aksi manipulasi data pemilih yaitu DPT atau kasus lainnya. Hidayat mencohtohkan sejumlah kasus yang sering dimuat di media massa sudah mulai jelas siapa saja yang membuat teror tersebut.
"Untuk mencegah tindakan tersebut dan tidak terjdi manipulasi data seluruh kader PKS harus mengawasi mulai masa tenang hingga pencontrengan," kata Ketua MPR ini.
Selain itu juga aksi intimidasi berupa penghasutan, fitnah, dan sebagainya yang dapat merugikan partai lainnya. “Mestinya hari tenang tersebut adalah untuk merenung dan berpikir serta menyerap iklan kampanye yang ada di media untuk menjadi acuan dan menentukan pilihan,” papar manta Presiden PKS ini.
sumber;inilah.com/05/04/2009 - 12:46
COMMENTS